Thursday, January 5, 2012


JOKO WIDODO
Profil Joko Widodo
Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Dia lebih dikenal dengan julukan Jokowi. Joko Widodo adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015. Lahir dari keluarga “tukang kayu”, secara tidak langsung Joko Widodo mewarisi ilmu dari orang tua nya tersebut. Pria ini sejak kecil sudah terbiasa hidup sederhana dan prihatin. Dari situlah Joko Widodo dibentuk menjadi pribadi tegas, sederhana, jujur apa adanya, berani melawan arus dan berkomitmen tinggi untuk mengabdi kepada rakyat khususnya warga Solo. Sikap “tepo seliro” (tenggang rasa) yang ditunjukkan kepada  orang tuanya juga menjadi sumber inspirasi dan pegangan dalam manjalani hidup.
Dimulai dari pendidikannya, Ir. Joko Widodo masuk ke jenjang pendidikan pertama kali di SD Negeri  111 Tirtoyoso, Surakarta yang beralamat di Jalan Tirtonadi No.1 Surakarta ,  Kota Surakarta pada tahun 1973. Setelah mengenyam pendidikkan di bangku SD kemudian kemudian Ir. Joko Widodo melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Surakarta yang beralamat di Jalan MT. Haryono No. 4 Surakarta sampai tahun 1976. Yang kemudian melanjutkan di SMA Negeri 4 Surakarta. Sebagai anak “tukang kayu”, dan setelah lulus dari SMA Negeri 4 Surakarta, Joko Widodo meneruskan kuliah di Falkutas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Karena tergolong mahasiswa yang bermodal pas-pasan, ia harus pandai-pandai mengelola keuangan. Ia juga sering menahan diri bila menginginkan sesuatu. Kondisi ini menjadi bermanfaat ketika ia menggeluti dunia bisnis sebagai pengusaha mebel. Semasa kuliah, Jokowi mengisi waktunya dengan kegiatan lintas alam seperti naik gunung dan sebagainya.
                Setelah lulus menjadi Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 1985, Joko tidak langsung bekerja di Solo. Dia merantau ke Aceh dan bekerja di sebuah BUMN. Tidak lama kemudian, ia kembali ke Solo dan bekerja di CV. Roda Jati, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkayunan.
Setelah merasa cukup dengan pengalaman di bisnis perkayunan, Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan memulai berwirausaha di bidang mebel di tahun 1998. Jatuh bangun dalam usaha juga dirasakan suami dari Iriani ini. Dengan kesabaran dan kerja keras, ia mengembangkan bisnis dari pemain lokal menjadi eksportir.
                Kesuksesan sebagai seorang pengusaha ternyata tidak memuaskan jiwa seorang Jokowi. Di saat krisis berkepanjangan menimpa bangsa ini, dimulai dari tahun 1998, Jokowi melihat masih banyak yang harus dilakukan untuk mengubah bangsa ini khususnya mengubah nasib masyarakat yang kurang mampu. Dari situlah awal jika kepemimpinannya terpanggil untuk membawa perubahan- perubahan yang berorientasi pada masyarakat kecil.
Akhirnya, Jokowi memulai niat suci itu dengan memasuki dunia politik praktis. Ia memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarno Putri sebagai kendaraan politik yang saat itu sedang populer di masyarakat. Niat suci Jokowi itu ternyata dikabulkan Tuhan.
Joko Widodo yang akhir-akhir ini sangat populer menjadi perbincangan di masyarakat Indonesia. Tidaklah berlebihan mengingat gaya kepemimpinan beliau cukup berhasil menata kota Solo menjadi tertib dan apik, baik penataan kota maupun administratif. Sebut saja salah satu contoh keberhasilan merelokasi PKL ( Pedagang Kaki Lima ) dan prosedur pelayanan pengurusan KTP kurang dari 24 jam. Dari sisi lain, dalam perilaku kepemimpinannya gaji beliau tidak pernah diambil dan selalu bersikap tegas terhadap usaha penyuapan.


Berikut Karier dari Ir. Joko Widodo
-          Karyawan pada perusahaan Furniture Roda Jati,
-          Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990,  
-          Ketua Bidang Pertambangan dan Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
-          Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta(2002-2007)
-           Wali Kota Surakarta (2005-2010) 

Penghargaan yang pernah diperoleh adalah 
-          Kota Pro Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah 
-          Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama di Istana Negara
-           Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan 
-           Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan 
-           Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum. 
-          Tahun 2010 ini, Pemilihan Walikota Solo pengganti Joko akan berlangsung.
Tanpa kampanye yang menghamburkan uang dan melelahkan, seluruh masyarakat Kota Solo meminta agar Joko kembali memimpin mereka.  Tetapi Joko memilih untuk tidak mencalonkan kembali, menurutnya, masih banyak calon Pemimpin baru yang mampu menggantikan dirinya.  Yang terpenting bagi Joko adalah, dia telah membangun fondasi terpenting untuk Kota Solo.

Beberapa hal tentang Joko Widodo, wali kota Solo:
-      Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90 %
-          Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota.
-          Beliau setiap hari hanya duduk di Kantor 2-3 jam, selebihnya terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi keadaan masyarakat Solo secara langsung.
-          Beliau adalah seorang yang pro rakyat, pro pasar, pro perusahaan (kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha. Beliau sangat selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan rakyatnya)
-          Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat di bawahnya yang tidak mengikuti cara-cara beliau, akan segera ditinggal olehnya.

2 comments: