JOKO WIDODO
Profil Joko Widodo
Ir. Joko Widodo lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Ir.
Joko Widodo lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Dia lebih dikenal dengan
julukan Jokowi. Joko Widodo adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua
kali masa bhakti 2005-2015. Lahir dari keluarga “tukang kayu”, secara tidak
langsung Joko Widodo mewarisi ilmu dari orang tua nya tersebut. Pria ini sejak
kecil sudah terbiasa hidup sederhana dan prihatin. Dari situlah Joko Widodo
dibentuk menjadi pribadi tegas, sederhana, jujur apa adanya, berani melawan
arus dan berkomitmen tinggi untuk mengabdi kepada rakyat khususnya warga Solo.
Sikap “tepo seliro” (tenggang rasa) yang ditunjukkan kepada orang tuanya juga menjadi sumber inspirasi dan
pegangan dalam manjalani hidup.
Dimulai
dari pendidikannya, Ir. Joko Widodo masuk ke jenjang pendidikan pertama kali di
SD Negeri 111 Tirtoyoso, Surakarta yang
beralamat di Jalan Tirtonadi No.1 Surakarta , Kota Surakarta pada tahun 1973. Setelah
mengenyam pendidikkan di bangku SD kemudian kemudian Ir. Joko Widodo
melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Surakarta yang beralamat di
Jalan MT. Haryono No. 4 Surakarta sampai tahun 1976. Yang kemudian melanjutkan
di SMA Negeri 4 Surakarta. Sebagai anak “tukang kayu”, dan setelah lulus dari SMA
Negeri 4 Surakarta, Joko Widodo meneruskan kuliah di Falkutas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada (UGM). Karena tergolong mahasiswa yang bermodal
pas-pasan, ia harus pandai-pandai mengelola keuangan. Ia juga sering menahan
diri bila menginginkan sesuatu. Kondisi ini menjadi bermanfaat ketika ia
menggeluti dunia bisnis sebagai pengusaha mebel. Semasa kuliah, Jokowi mengisi
waktunya dengan kegiatan lintas alam seperti naik gunung dan sebagainya.
Setelah
lulus menjadi Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 1985,
Joko tidak langsung bekerja di Solo. Dia merantau ke Aceh dan bekerja di sebuah
BUMN. Tidak lama kemudian, ia kembali ke Solo dan bekerja di CV. Roda Jati,
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkayunan.
Setelah merasa cukup dengan pengalaman di bisnis
perkayunan, Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan memulai berwirausaha di
bidang mebel di tahun 1998. Jatuh bangun dalam usaha juga dirasakan suami dari
Iriani ini. Dengan kesabaran dan kerja keras, ia mengembangkan bisnis dari
pemain lokal menjadi eksportir.
Kesuksesan
sebagai seorang pengusaha ternyata tidak memuaskan jiwa seorang Jokowi. Di saat
krisis berkepanjangan menimpa bangsa ini, dimulai dari tahun 1998, Jokowi
melihat masih banyak yang harus dilakukan untuk mengubah bangsa ini khususnya
mengubah nasib masyarakat yang kurang mampu. Dari situlah awal jika
kepemimpinannya terpanggil untuk membawa perubahan- perubahan yang berorientasi
pada masyarakat kecil.
Akhirnya, Jokowi memulai niat suci
itu dengan memasuki dunia politik praktis. Ia memilih Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarno Putri sebagai kendaraan
politik yang saat itu sedang populer di masyarakat. Niat suci Jokowi itu
ternyata dikabulkan Tuhan.
Joko Widodo yang
akhir-akhir ini sangat populer menjadi perbincangan di masyarakat Indonesia.
Tidaklah berlebihan mengingat gaya kepemimpinan beliau cukup berhasil menata
kota Solo menjadi tertib dan apik, baik penataan kota maupun administratif.
Sebut saja salah satu contoh keberhasilan merelokasi PKL ( Pedagang Kaki Lima )
dan prosedur pelayanan pengurusan KTP kurang dari 24 jam. Dari sisi lain, dalam
perilaku kepemimpinannya gaji beliau tidak pernah diambil dan selalu bersikap
tegas terhadap usaha penyuapan.
Berikut Karier dari Ir. Joko Widodo
-
Karyawan pada perusahaan Furniture Roda Jati,
-
Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990,
-
Ketua Bidang Pertambangan dan Energi Kamar Dagang dan Industri
Surakarta (1992-1996)
-
Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta(2002-2007)
-
Wali Kota Surakarta
(2005-2010)
Penghargaan yang pernah
diperoleh adalah
-
Kota Pro Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
-
Tanda Kehormatan
Bintang Jasa Utama di Istana Negara
-
Kota Layak Anak dari
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
-
Wahana Nugraha dari
Departemen Perhubungan
-
Sanitasi dan Penataan
Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum.
-
Tahun 2010 ini, Pemilihan Walikota Solo pengganti Joko akan
berlangsung.
Tanpa kampanye yang menghamburkan uang dan melelahkan, seluruh
masyarakat Kota Solo meminta agar Joko kembali
memimpin mereka.
Tetapi Joko memilih untuk tidak
mencalonkan kembali, menurutnya, masih banyak calon Pemimpin baru yang mampu
menggantikan dirinya. Yang terpenting bagi Joko adalah, dia telah membangun fondasi
terpenting untuk Kota Solo.
Beberapa hal tentang Joko Widodo, wali kota Solo:
- Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90 %
- Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90 %
-
Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota.
-
Beliau setiap hari hanya duduk di Kantor 2-3 jam, selebihnya
terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi keadaan masyarakat Solo secara
langsung.
-
Beliau adalah seorang yang pro rakyat, pro pasar, pro perusahaan
(kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha.
Beliau sangat selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut
kehidupan rakyatnya)
-
Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat
di bawahnya yang tidak mengikuti cara-cara beliau, akan segera ditinggal
olehnya.
lanjutkan
ReplyDeletesemangat...
haha...
Deletegak tahu nie suratny DIBACA gak ma pak jokowi..hehe